Suka Filsafat? Masuk Kemari

MAU DOLAR GRATIS? masuk sini

Komentator, Aktor atau Hanya Penonton?

 

Suatu ketika ada seorang bapak tua dan anaknya berjalan bersama keledainya melewati pasar. Dalam hiruk pikuk suasana pasar, seseorang menyeru, “wahai teman-temanku perhatikanlah seorang bapak tua dan anaknya itu, kenapa mereka tidak menggunakan otaknya untuk berpikir. Bukankah mereka memiliki keledai, tapi kenapa mereka masih berjalan kaki, alangkah bodohnya.”
Kemudian si bapak tua dan anak itu melanjutkan perjalanan. Bapak tua menaiki keledainya dan si anak berjalan kaki sehingga sampailah mereka di suatu tempat keramaian. Tiba-tiba dari keramaian itu terdengar suara “wahai bapak tua, alangkah teganya kau menyuruh anakmu berjalan kaki di tengah gurun sementara dirimu berada di punggung keledai. Tidakkah kau memikirkan anakmu”
Untuk melanjutkan perjalanannya si bapak menyuruh anaknya naik ke punggung keledai sedangkan ia berjalan kaki. Dalam perjalan, terdengar bisikan orang yang mengatakan, "alangkah durhakanya anak itu, tidakkah dia kasihan dengan orang tuanya yang sudah renta itu”
Perjalanan masih dilanjutkan, mereka berdua menaiki punggung keledainya. Belum begitu jauh mereka berjalan, terdengar seseorang dengan perasaan miris berteriak, “wahai kalian bapak dan anak! Di mana perasaan kalian sebagai manusia? Kalian tega menganiaya binatang yang sangat malang itu, tidakkah kalian kasihan dengan keledai itu yang berjalan terseok-seok?"
Kemudian sang bapak berkata; “wahai anakku, ketahuilah olehmu, sekalipun keledai kita angkat dengan kedua tangan kita, sungguh mereka tidak akan pernah berhenti berbicara”
(Kisah Lukmanul Hakim – dikutip dari kitab Bulughu Al Marom karya Ibnu Hajar Al-Asqalan)
Dunia adalah panggung sandiwara begitu kata Shakespears. Kenyataan telah mengajarkan kita tentang kehidupan.
Hidup ini adalah pilihan. Siapapun bebas memilih hidupnya, tidak ada yang dapat mendikte kehidupan sesoorang. Setiap jiwa merdeka untuk memilih. Adakalanya kita bingung dalam memilih. Itu tak lepas dari kemampuan kita dalam menentukan suatu hal, ada yang dengan cepat dapat mengambil keputusan dan ada yang terlalu lama dalam menentukan pilihan. Salah satu alasannnya adalah karena pertimbangan. Jadi manusia penuh pertimbangan itu baik, tapi menjadi orang yang banyak pertimbangan akan membentuk pribadi yang peragu, sehingga sulit untuk mengambil suatu keputusan.
Gaya pikir dan waktu sangat mempengaruhi keputusan seseorang ketika kita melihat suatu hal. Terkadang hal yang menurut kita baik belum tentu baik juga untuk orang lain, begitu juga sebaliknya. Penting atau tidak penting, butuh atau tidak butuh, cantik atau jelek, semuanya tergantung pada gaya pikir yang disimpulkan dengan satu keputusan.
Begitu halnya ketika kita menilai orang lain. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Itulah penyebab adanya kritikan. Sadar atau tidak, terlalu banyak dari kita yang sangat suka berkomentar untuk menilai seseorang. Ada saja yang menjadi objek penilaiannya. Tidak ada yang terlewatkan oleh mata manusia semacam ini karena semua orang pasti memiliki kekurangan di mata mereka.
Ada di antara manusia terlalu malas untuk memberikan penilaian tapi yang mereka inginkan adalah dinilai. Inilah tipe manusia yang suka bertindak sebagai aktor. Ada kepuasan sendiri ketika bisa melakukan sesuatu. Tidak hanya diam terpaku, tapi selalu mengalir seperti mata air yang selalu memancarkan kejernihan dalam dirinya. Inilah ciri-ciri manusia maju yang telah memutuskan dirinya untuk bertindak.
Ketika seseorang tidak memiliki kecenderungan untuk mengkritik atau bertindak maka jadilah ia penonton. Manusia semacam ini adalah peragu. Tidak memiliki pendirian yang kokoh dan hanya mengikuti ke mana arus itu mengalir. Jika mereka melihat banyak orang yang menilai baik maka mereka juga akan ikut membenarkan. Ketika banyak orang yang menyalahkan maka merekapun ikut menyalahkan. Tidak mempunyai suatu pandangan yang bisa mengarahkan keputusan mereka.
Hidup adalah pilihan. Peranan apa yang kita ambil tentunya akan sangat berpengaruh pada keputusan. Satu hal yang perlu kita ingat tidak ada manusia yang sempurna di mata manusia yang lain. Seperti halnya kisah Luqmanul Hakim dan anaknya.



Labels : wallpapers Mobile Games car body design Hot Deal
Category:

0 comments:

Post a Comment

Search Terms : property home overseas properties property county mobil sedan oto blitz black pimmy ride Exotic Moge MotoGP Transportasi Mewah free-islamic-blogspot-template cute blogger template free-blog-skins-templates new-free-blogger-templates good template blogger template blogger ponsel Download template blogger Free Software Blog Free Blogger template Free Template for BLOGGER Free template sexy Free design Template theme blogspot free free classic bloggerskin download template blog car template website blog gratis daftar html template kumpulan templet Honda SUV car body design office property properties to buy properti new